Kelor dan 36 Anti-inflamasi

Belajar KELOR Online

Kelor dan 36 Anti-inflamasi

a.   Inflamasi

Inflamasi adalah respon biologis kompleks dari jaringan vaskuler atas adanya bahaya, seperti pathogen, kerusakkan sel, atau iritasi. Ini adalah usaha perlindungan diri tubuh kita untuk menghilangkan rangsangan penyebab luka dan inisiasi proses penyembuhan jaringan.  Jika inflamasi tidak ada, maka luka dan infeksi tidak akan sembuh dan akan menggalami kerusakkan yang lebih parah.  Namun, inflamasi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan penyakit, seperti demam, atherosclerosis, dan reumathoid arthritis. (Gard, 2001)

Inflamasi dapat dibedakan atas inflamasi akut dan kronis. Inflamasi akut adalah respon awal tubuh oleh benda berbahaya dan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya pergerakkan plasma dan leukosit dari darah ke jaringan luka. Reaksi biokimia berantai  yang mempropagasi dan pematangan respon imun, termasuk system vaskuler, system imun dan berbagai sel yang ada pada jaringan luka.  Inflamasi kronis merupakan inflamasi yang berpanjangan, memicu peningkatan pergantian tipe sel yang ada pada tempat inflamasi dan dicirikan dengan kerusakkan dan penutupan jaringan dari proses inflamasi. (Gard, 2001)

Inflamasi merupakan respon jaringan terhadap rangsangan fisik atau kimiawi yang merusak sel tubuh. Rangsangan ini menyebabkan lepasnya mediator inflamasi seperti histamin, serotonin, bradikinin, dan prostaglandin, yang menimbulkan reaksi radang berupa panas, nyeri, merah, bengkak, dan disertai gangguan fungsi. Kerusakan sel yang terkait dengan inflamasi berpengaruh pada selaput membran sel yang menyebabkan leukosit mengeluarkan enzim-enzim lisosomal dan asam arakidonat., selanjutnya dilepaskan dari persenyawaan-persenyawaan terdahulu. Jalur siklooksigenase (COX) dari metabolisme arakidonat menghasilkan prostaglandin yang mempunyai efek pada pembuluh darah, ujung saraf, dan pada sel-sel yang terlibat dalam inflamasi. (Katzung, 2004). Itulah mengapa ketika terjadi peradangan kita merasakan nyeri.

b.   Anti-inflamasi

anti inflamantori

Anti inflamasi adalah obat yang dapat menghilangkan radang yang disebabkan bukan karena mikroorganisme (non infeksi), namun yang timbul sebagai respon cedera jaringan dan infeksi. Agen-agen anti-inflamasi  mempunyai khasiat tambahan seperti meredakan rasa nyeri (Analgesik), dan penurun panas (Antipiretik).  Setelah dilakukan riset untuk obat yang efektiftif dan efek samping minimal, maka dikenalkan obat-obat  Anti-inflamasi non steroid atau NSAID (Non Steroidal Antiinflamatory Drug) yang mempunyai efek-efek  Anti-inflamasi  kuat. NSAID memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang). Istilah “non steroid” digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid, yang juga memiliki khasiat serupa. NSAID bukan tergolong obat-obatan jenis narkotika.

Cara kerja NSAID didasarkan pada penghambatan isoenzim COX-1 (cyclooxygenase-1) dan COX-2 (cyclooxygenase-2). Enzim cyclooxygenase ini berperan dalam memacu pembentukan prostaglandin dan tromboksan dari  arachidonic acid. Dengan terhambatnya isoenzym ini, maka prostaglandin yang menimbulkan reaksi radang berupa panas, nyeri, merah, bengkak, dan disertai gangguan fungsi itu pun tidak terbentuk.

Bagian tanaman kelor memiliki substansial aktivitas anti-inflamasi. Misalnya, ekstrak akar menunjukan secara signifikan aktivitas anti-inflamasi pada kaki tikus yang diinduksi karagenan edema (Ezeamuzie et al, 1996;.. Khare et al, 1997).  Selain itu, n-butanol ekstrak biji Kelor menunjukkan aktivitas anti inflamasi terhadap ovalbumin-induced peradangan saluran napas pada marmut (Mahajan et al., 2009).

c.   Kandungan Anti-inflamasi Alami Kelor

Vitamin A, Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin C, Vitamin E, Arginine, Beta-sitosterol, Asam Caffeoylquinic, Kalsium, Klorofil, Tembaga, sistin, Omega 3, Omega 6, Omega 9, Fiber, Glutathione, Histidin, Indole Acetic Acid, Indole acetonitrile, isoleucine, Kaempferal, Leusin, Magnesium, Asam oleat, Fenilalanin, Kalium, Quercetin, Rutin, Selenium, stigmasterol, Sulfur, Tryptophan, Tyrosine, Zeatin, Zinc.

selanjutnya Asam Amino

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.